coba tebak umur dan tahun berapakah motor diatas dibuat? era 70? 80? haha silahkan bayangkan bagaimana anda menggunakan motor seperti ini di era 2013. Mungkin anda masih bisa menjumpai kendaraan seperti ini di jalan-jalan namun tidak dalam jumlah banyak, ya hal itu bisa jadi karna segala kemajuan sektor ekonomi, teknologi, industri otomotif dll yang begitu cepat tumbuh di tiap negara.
tapi kali ini berbeda...
Saya memiliki pengalaman baru mengenai motor butut yang semoga saja bisa menginspirasi kita semua. Kali ini saya ada di negara tetangga Kuala Lumpur. Perlu diketahui sebelum tiba di negara ini secara pribadi saya telah beranggapan bahwa kuala lumpur itu adalah negara yang bisa dikategorikan maju.
namun pada kenyataan nya setelah datang disini, dalam hati saya sering menghujat salah 1 transportasi disini yang biasa disebut motosikal. ada apa dengan negara ini? mobil2 disini begitu maju, tapi mengapa berbanding terbalik dengan kendaraan roda dua?
pernah juga saya berpikir "motor2 disini itu kok jelek apa mereka ini tidak bisa mengimpor atau merakit yang lebih bagus"
kadang sering lupa kalo ada pelajaran pertama "don't jugde a book by the cover !"
bagaimana jika menghujat berdasarkan tampilan? ya seperti inilah ..
foto ini adalah salah satu perempatan di jalan ampang kuala lumpur
bisa kita lihat seberapa banyak motor jenis lama yang ada di negara ini
kejadian ini terjadi pada hari jum'at tanggal 6 September 2013.
layaknya tradisi umat muslim disetiap tempat yang pernah saya jumpai, semua orang berjalan berbondong2 menuju masjid di terik tengah hari.
di kuala lumpur biasa memulai shalat pukul 13.30. saat itu jam menunjukkan pukul 12.45, seperti biasa sebelum berangkat shalat saya mulai menyiapkan pakaian dan mandi terlebih dahulu. setelah semua selesai, jam menunjukkan pukul 13.05 saya mulai bergegas berjalan kaki ke masjid. jarak antara rumah menuju masjid tidaklah jauh, hanya melewati 2 kali persimpangan.
disinilah saya mendapatkan sebuah hikmah baru
ketika keluar dari gerbang rumah, saya mulai menyebrang jalan menuju persimpangan pertama. bertemu dan berjalan bersama dengan orang2 yang juga hendak melaksanakan shalat juga seperti biasa.
nah ketika itu dari persimpangan lain saya melihat seseorang yang agak tua dengan motor butut nya tanpa menggunakan helm berkendara lurus dengan kecepatan yang bisa dikatakan cukup kencang(menurut saya).
seperti inilah jenis motor yang di kendarai
namun setelah beberapa saat pandangan terfokus pada org ini, saya melanjutkan perjalanan munuju persimpangan selanjutnya tanpa menghiraukanya lagi. ketika sampai di ujung jalan, saya menyebrang sekali lagi dan melanjutkan perjalanan tanpa ada pikiran apapun.
tapi mungkin yang diatas ingin memberikan sebuah pelajaran pada hari itu
tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara " criiitt criit ". muncul lah org tadi yang menggunakan motor butut tsb dengan segala kemampuanya mengerem sekuat tenaga.
setelah motornya terhenti sekitar 5-7 langkah dari saya berdiri, dalam posisi yang masih diatas motor dia membalikkan badan dan sedikit berteriak kepada saya
" hendak sembayang nak? "
dengan ekspresi yang sedikit bingung dan kaget saya menjawab "engg iya" . tanpa memberi jawaban, seolah menunggu ketika saya berjalan, lalu berbicara sekali lagi " ayo naik " .
(dalam hati) yaa namanya di tawarin apa salahnya,lagian juga sama2 jalan ke masjid. mau nolak tapi sungkan wkwkkwk.
kondisi jalan saat itu sedikit naik. org tua ini menancapkan gas nya sekuat tenaga. tapi apa yang di dapat? yap motor tsb seolah tidak kuat berjalan dinaiki kami berdua(dalam hati saya mbatin ya namanya motor lama).
lalu saya berinisiatif mendorong sedikit2 menggunakan kaki, namun kalian tahu bagaimana reaksi orang ini?
org ini melarang saya untuk mendorong menggunakan kaki. oh god..
orang ini terus menarik gas dan mendorong dengan kaki nya.
beh... ini bikin miris hati (uda ditumpangin, kenapa harus dia yang dorong).
yaa tapi akhirnya dengan sedikit curi2, saya tetap membantu dengan dorongan kaki. setelah itu tibalah di persimpangan terakhir, kami berbelok dan melaju lurus menuju masjid. disepanjang perjalanan orang ini berbicara memberikan petuah terhadap saya(jujur saat itu kurang mengerti makna semua pembicaraanya, karena menggunakan bahasa melayu) namun di ujung permbicaraan beliau berkata
" nak, minggu ni kite masih bisa sembahyang tapi kite tak tau lusa atau minggu depan, cubalah terus seperti ni "
tidak lebih dari 1 menit, tibalah kami di pertigaan hendak memasuki area masjid, tapi tiba2 orang ini berhenti dan mengucapkan
" sampai sini ya nak ".LAH? jujur agak sedikit bingung karna saya berpikir bahwa orang ini akan melaksanakan shalat juga. tapi setelah saya turun dan baru benar2 ngeh melihat fisik orang yang memberikan tumpangan itu adalah orang india. tidak tampak seperti orang lokal maupun seorang muslim(karena terdapat tanda merah di antara alisnya). dandananya pun terlihat seperti orang india yang memeluk agama hindu.
kurang dari beberapa detik kemudian beliau pergi dan memberikan salam perpisahan. sekali lagi yang membuat saya tercengang adalah arah ketika beliau hendak balik pun berbalik arah dari tempat kami lewati saat berangkat.
muncul sebuah pertanyaan besar di dalam pikiran saya ketika hendak menuju masjid.
bagaimana bisa beliau tiba2 memberikan petuah seperti itu sedang dia bukan lah seorang yang sejalan(seiman) dgn saya?
adapun dibalik pertanyaan besar itu muncul pula rasa kagum akan toleransi beragama yang mungkin telah ditunjukkan beliau ini. mulai dari menawari sebuah tumpangan untuk menyempatkan sedikit waktunya mengantar seseorang yang tidak dikenal nya, memberikan petuah, dan masih menyempatkan untuk memberikan salam perpisahan
namun dari sebuah pertanyaan besar dan segala rasa kagum yang saya dapatkan, semua kembali lagi ke 1 topik yaitu Motor Butut.
siapa sangka hal yang selalu saya hujat(jelek2an) selama beberapa kali akan memberikan sebuah pelajaran hari itu?
sekali lagi pelajaran penting yang telah saya dapat. bahwa kita mungkin tidak tahu apa yang di rencakan oleh Tuhan, makna suatu hal yang kita lihat maupun rasa tidak selalu sama dengan orang lain bahkan Tuhan. yang dapat kita lakukan hanya lah menerima dan memberikan hal terbaik yang kita miliki tanpa memandang siapa pun di hadapan kita.
semoga kita masih tetap memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan kedepan akan menjadi sebuah pribadi yang bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
amien..
huhuhuu :">
BalasHapusnice bro super sekali (y)
BalasHapusmbois mas :D
BalasHapus@vivi : pukpuk nak :3 haha
BalasHapus@yuyud mbek @indra : suwun bro xD
speechless ndut :')
BalasHapus